Jumat, 02 Agustus 2019

Galau

Hampir 9 tahun aku tidak pernah memikirkan akan jadi apa aku ini, bagaimana meningkatkan kemampuan akademisku...

Setelah menjadi seorang istri dan ibu, yang ada dibenakku adalah bagaimana mendidik anak-anak menjadi pribadi soleh dan solehah,
Bagaimana menjadi istri yang baik bagi suami.

Rasanya jauh dari anak itu sangat menyakitkan bagiku, terkadang suami menertawakanku.. "gimana anak-anak mau sekolah jauh, anak pergi sekolah ibu dirumah nangis kangen anak",
Terkesan lebai tapi itulah naluri seorang ibu. Bisaku mengerti serta merasakan perasaan mamaku,ibu dan ayah mertua melepas kami berangkat ke Inggris, air mata tak terbendung mengalir tiada henti saat kaki kami melangkah ke dalam airport.

Kembali ke kisah ku.. sekarang aku dihadapkan memilih kembali aktif sebagai pengajar atau melanjutkan studi s3.. suami sangat mendukung jika aku bisa s3, beliau sangat bersemangat bersedia menjadi mentor IELTS bagiku. Sementara di pihak orang tua, mereka sangat mengharapkan kami bisa secepatnya pulang, kerinduan kepada anak cucu membuat mereka kurang begitu semangat saat kami mencoba menceritakan rencana lanjut s3 ini. Walaupun keputusan akhir mereka serahkan kepada kami tapi terbaca jelas keinginan mereka.

Sulit untuk kembali membangkitkan semangat sekolah, apa karena 3 tahun ini aku terlalu meresapi sebagai full time ibu rumah tangga.

Untuk mendapatkan beasiswa s3 tidaklah mudah, banyak hal yang harus dipersiapkan mulai dari kemampuan Bahasa, menyiapkan rancangan penelitian, mencari supervisor, mencari scholarship, menyiapkan dana, serta menyiapkan mental.

Langkah awal yang harus aku lakukan yaitu mendapatkan sertifikat IELTS, agar aku bisa submit ke universitas untuk mendapatkan LoA. Mudah2an semuanya dipermudah, Karena sebagai manusia kita hanya menjalankan dan berusahan untuk melakukan yang terbaik dan serahkan semuanya kepada Allah SWT hasil dari proses yang sudah kita jalani...


Selasa, 14 Mei 2019

mencari kerja di Reading

Sebenarnya gak ahli untuk menulis cara mendapatkan perkerjaan di Reading UK. Karena sampai saat ini aku belum mendapatkan pekerjaan yang mapan (alias full time). Salah satu sebab aku tidak mendapatkan pekerjaan yang pas, yaitu waktu yang tidak cocok dengan jadwal antar jemput anak-anak.

Banyak lamaran yang sudah aku kirim dan sudah berkalil-kali aku dipanggil untuk interview, tapi  anak adalah salah satu weakness ku untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya. Sebenarnya jadwal si Bapak  bisa menyesuaikan dengan antar jemput, tapi jadwal meeting, jadwal conference tidak dapat diprediksi. Daripada mengganggu tugas utama si Bapak sekolah, kami memutuskan untuk tidak menerima atau melanjutkan tahapan selanjutnya.

Pekerjaan yang pernah aku apply yaitu;

a. Project technician di University

    Vacancy aku liat di Indeed.co.uk, di deskripsi kriteria kandidat teknisi yang dicari sangat cocok untuk bidangku yaitu tentang tanaman cacao. Aku di interview oleh 1 Profesor  dan 2 senior lecturer kami berdiskusi tentang jadwal kerja yang bagiku sangat padat. Aku harus menyediakan 2 kali weekend  untuk satu bulan, plus pekerjaan yang harus dikerjakan satu harian penuh jika jadwal pengamatan lagi padat. Di akhir  pertemuan mereka menanyakan hambatan apa yang ada jika aku diterima bekerja, jawabanku yaitu time and children. Alhamdulilah mungkin Allah tau yang terbaik bagi hambanya, aku tidak lolos.

b. Retail Assistant

    Saking semangatnya mencari pekerjaan sudah beberapa kali aku melamar menjadi retail assistant untuk beberapa big fast food  company.  Aku sudah dijadwalkan untuk training dan sudah diemail tempat waktu, tapi sang suami belum rela istrinya kerja dari pagi hingga malam. Akhirnya aku mengirim email bahwa tidak bisa meneruskan training.
pekerjaan sebagai retail assistant full time kita diharuskan bekerja  pagi, sore atau malam dengan 2 hari off. tapi kita tidak boleh memilih waktu jadi bersiap bekerja pagi subuh, tengah malam maupun weekend.

c. Childminder

   Ibu-ibu teman Masyitah sering menawarkan aku sebagai childminder, yaitu pengasuh bayi atau anak dibawah 3 tahun. Gajinya lumayan besar, tapi tanggung jawabnya sangat besar. Hampir aku menyetujuinya. Sang suami punya pertimbangan lain, sektor anak dibawah 5 tahun sangat riskan disini salah-salah kita bisa berhubungan dengan yang berwajib. Jadi tawaran ini ditolak karena resikonya besar.

d. Volunteer

Volunteer job merupakan pekerjaan tanpa uang atau unpay employee. Aku ikut volunteer job sebagai administrator office yang tugasnya menjawab telpon, print, filing, dan sebagainya. Keuntungan yang didapat yaitu pengalaman kerja, peningkatan kepercayaan diri, peningkatan Bahasa dan menambah teman.


e. Akhir nya..

Aku hanya melakukan pekerjaan kecil saja seperti menjadi exam invigilator (pengawas ujian) di Universitas of Reading, yang waktunya hanya temporary saja. Jadwal ujian memang dari pagi sampai sore tapi hanya berlangsung selama 2 bulan saja, selebihnya libur.
Selain itu menjadi cleaner di salah satu gedung di Universitas of  Reading yang waktu kerjanya hanya 1 jam di sore atau pagi hari. Alhamdulilah jadwalnya tidak mengganggu anak dan suami.
Walaupun gajinya kecil tapi insha'Allah berkah, nikmat menjalaninya dan waktu beribadah tidak terganggu.

Salah satu kendala utama yang mengganjal disanubari yaitu jadwal kerja yang tidak ramah waktu shalat.

Teringat pesan almarhum ayahanda tercinta, reski itu jangan dihitung dari jumlah tapi hitung dari aspek lain, nikmat menjalani dan nikmat lain yang tidak bisa diukur dengan angka. Yang terpenting "barokah".
Alhamdulilah

Reading
14 May 2019


Jumat, 04 Januari 2019

Bayar pajak TV

Bulan pertama menempati rumah di Clarendon rd ini kami menerima banyak surat pemberitahuan baik dari Council maupun dari beberapa penyedia jasa lainnya.

TV license salah satu surat yang isinya mewajibkan penghuni rumah untuk membayar pajak penggunaan tv. Pajak ini bukan hanya karena kita mempunyai TV, tetapi jika kita punya iPad, tablet atau mobile phone lainnya yang kita gunakan untuk menonton siaran BBC termasuk wajib bayar pajak TV ini.

Pembayaran TV license bisa dilakukan setiap bulan, tri bulan atau setahun sekaligus. Opsi membayar sekali setahun kami pilih biar gak repot 😁. Besaran pembayaran TV license pertahun yaitu £150.50, uang yang tidak sedikit jika dikonversikan kedalam rupiah😭. 

Apa yang terjadi jika kita tidak membayar pajak tv? Tentu saja kita akan dikenakan denda atau istilah nya fine. Jika kita tidak membayar pajak,  pihak terkait akan menyurati tagihan yang harus dibayar, jika  tidak punya TV kita harus menghubungi mereka dengan alasan tidak ada tv dirumah dan tidak akan menonton BBC melalui iPad atau mobile phone. Pihak terkait akan mendatangkan petugas memeriksa rumah kita, jangan bayangkan dia hanya datang melihat dining room saja, petugas akan memeriksa seluruh ruangan termasuk kamar untuk memastikan bahwa memang kita tidak punya TV. 
Pengalaman salah satu keluarga di Reading yang tidak punya tv, petugas memeriksa seluruh sudut rumahnya tanpa terkecuali, petugas tersebut sudah sangat pengalaman jadi jangan harap kita bisa menyembungikan TV.  Setelah memastikan rumah tersebut tidak ada tv, petugas mengatakan kalau berniat membeli TV sebaiknya membayar pajak agar terhindar dari denda sebesar lebih kurang £1000.

Salah satu kasus yang diceritakan oleh keluarga Indonesia yang  pindah dari London ke Reading. Beliau memiliki 2 anak berumur 3 dan 1 tahun saat pindah. Kondisi keluarga lagi ribet dengan kepindahan ditambah lagi sang suami masih bekerja di London, pergi pagi pulang malam.  
Nah karena repot mereka lupa membayar pajak tv. 1 bulan setelah pindah,  datang orang mengetok pintu dan ternyata yang datang petugas penagih denda pajak tv. Dia tidak mau keluar dari rumah sebelum beliau membayar denda lebih kurang £800, padahal sang ibu mengatakan bahwa dia tidak punya uang sebanyak itu sementara sang suami masih di London bekerja. Eh si petugas bilang, berikan barang berharga yang nilainya sebesar denda pajak tv. 
Kalau tidak mau dia akan menggeledah barang-barang untuk menemukan nominal sebesar denda. Wah seperti debt collector saja ya...😭😢
Akhir cerita, sang suami pulang untuk membayar dan petugasnya baru keluar rumah dengan membawa uang sebesar denda.

Begitulah sekelumit kehidupan yang keras  Di negara Inggris Raya ini. Selama ini kita hanya melihat tayangan di TV tentang keindahan dan segala cerita menyenangkan saja. Padahal banyak cerita yang menyedihkan insha'Allah akan saya coba tulis di blog ini.

Selasa, 01 Januari 2019

Parent evening alias terima raport

Alhamdulilah hari ini 2 tahun 4 hari kami sekeluarga menetap sementara di negara Queen Elizabeth II, gak terasa 3 kali tahun baru1 January kami nikmati di Kota Reading. Pertama mendarat di Heathrow tanggal 29 Desember 2016, rasanya seperti baru kemaren aja...

Nah Beberapa bulan yang lalu aku datang ke open day KS1 untuk year 1 dan year 2. Open day ini merupakan waktu yang diberikan oleh sekolah untuk orang tua bisa melihat aktivitas anaknya di kelas. Open day ini ada dua sesi yaitu pagi hari jam 9 am atau sore jam 2.30 pm. Aku memilih datang di pagi hari sekalian ngantar anak-anak jadi gak bolak balik ke sekolah.

Sebelumnya aku juga sdh booked jadwal parent evening via scopay. Booking jadwal bisa juga dilakukan langsung ke office. Walaupun berada di negara adidaya ini masih ada juga warganya yang yidak bisa menggunakan internet atau computer, terutama para pendatang dari negara-negara lain.

Miss Mlt guru kelas Azzam dengan ramah mempersilahkan orang tua untuk masuk ke kelas dan menikmati waktu bersama anak. Di dinding kelas ditempel hasil-hasil karya dari pupils (istilah murid SD di Inggris), aku menikmati setiap karya teman-teman nya Azzam. Sempat bertanya-tanya "kok karya Azzam banyak yang gak ada?", dalam hati berkata ah sudah lah mungkin terlalu penuh jadi di tempel hanya beberapa perwakilan. 

Menjelang waktu open day nya berakhir aku beranjak ke bagian dinding sisi lain kelas dan melihat tulisan "our superwriter" dan disana ternyata tulisan Azzam dipajang dengan beberapa temannya, yang kebetulan aku kenal, karena pernah sekelas di Reception dibawahnya asuhan Miss Msl. Sebagai orang tua ada rasa senang tapi berhubung di Inggris ini anak-anak tidak didik dengan rangking jadi itu hal biasa, setiap anak pasti dispesialkan di sekolah.

Masih tentang beberapa tulisan yang dipajang, Aku merasa kalau tulisan Azzam biasa saja. Karena ada ada beberapa spelling yang yang tidak tepat dan tulisan seperti itu biasa dibuatnya di rumah.
Belajar dari beberapa pengalaman, aku tidak suka dengan orang tua yang memuji-muji anak. 

Nah tibalah jadwal parent evening, Kami datang berempat dan jadwal pertama dengan guru Azzam. Miss Mlt langsung menyambut kami hangat dengan keramahan Spanyol karena beliau berasal dari sana. Beliau mengatakan bahwa Azzam termasuk ke dalam top 5 nya, dia bisa menyelesaikan hampir semua tugas secara mandiri tanpa bantuan guru. Setelah bercerita tentang perkembangan Azzam. Aku mengatakan bahwa tulisan Azzam Masih kacau banyak sekali spelling yang salah dan Aku ceritakan riwayat kalau Kami baru 2 tahun Di UK. Ternyata beliau terkejut, beliau menyangka kalau Azzam lahir dan besar di UK.  Dan beliau sangat mengapresiasi tulisan Azzam Karena sangat sulit untuk menulis spelling yang benar dalam Bahasa Inggris. Orang Inggris saja belum tentu tau semua spelling dari kata-kata yang diucapkan. 

Sesi berikutnya kami ke hall KS2 tempatkan Ms.Rqy guru kelas kakak, kakak Alhamdulilah berhasil dengan baik dengan tugas-tugasnya. Hasil yang didapatkan merupakan perjuangan si kakak, masih ingat pertama kali mengantar kakak sekolah, selama 1 bulan setiap pulang kakak selalu nangis karena merasa gak punya teman, gak tau apa-apa dengan Bahasa yang masih baru, gak ngerti apa-apa hanya tau yes no saja. Dan sekarang kakak sudah gak pakai mikir lagi kalau ngobrol Bahasa Inggris, dia sekarang ibarat kamus, kalau aku gak tau cukup tanya si kakak. Cukup 1 bulan si kakak sudah mampu beradaptasi dan menikmati lingkungan sekolah dengan gembira.

Di Inggris ini aku belajar bagaimana untuk menghargai proses bukan hasil. Karena pelajaran penting tentang pendidikan disini adalah bagaimana mendapatkan hasil 5 dari berbagai cara. Selama ini aku banyak diajarkan dengan sistem 2+3=5, tidak tau angka 5 itu bisa didapat dari berbagai cara.  Sambil terharu Aku mengucapkan terima kasih dan Ada setetes air kebahagiaan atas nikmat Allah SWT sehingga anak-anak bisa menikmati pendidikan Di negara maju, melalui beasiswa Pemerintah Indonesia.