Hampir 9 tahun aku tidak pernah memikirkan akan jadi apa aku ini, bagaimana meningkatkan kemampuan akademisku...
Setelah menjadi seorang istri dan ibu, yang ada dibenakku adalah bagaimana mendidik anak-anak menjadi pribadi soleh dan solehah,
Bagaimana menjadi istri yang baik bagi suami.
Rasanya jauh dari anak itu sangat menyakitkan bagiku, terkadang suami menertawakanku.. "gimana anak-anak mau sekolah jauh, anak pergi sekolah ibu dirumah nangis kangen anak",
Terkesan lebai tapi itulah naluri seorang ibu. Bisaku mengerti serta merasakan perasaan mamaku,ibu dan ayah mertua melepas kami berangkat ke Inggris, air mata tak terbendung mengalir tiada henti saat kaki kami melangkah ke dalam airport.
Kembali ke kisah ku.. sekarang aku dihadapkan memilih kembali aktif sebagai pengajar atau melanjutkan studi s3.. suami sangat mendukung jika aku bisa s3, beliau sangat bersemangat bersedia menjadi mentor IELTS bagiku. Sementara di pihak orang tua, mereka sangat mengharapkan kami bisa secepatnya pulang, kerinduan kepada anak cucu membuat mereka kurang begitu semangat saat kami mencoba menceritakan rencana lanjut s3 ini. Walaupun keputusan akhir mereka serahkan kepada kami tapi terbaca jelas keinginan mereka.
Sulit untuk kembali membangkitkan semangat sekolah, apa karena 3 tahun ini aku terlalu meresapi sebagai full time ibu rumah tangga.
Untuk mendapatkan beasiswa s3 tidaklah mudah, banyak hal yang harus dipersiapkan mulai dari kemampuan Bahasa, menyiapkan rancangan penelitian, mencari supervisor, mencari scholarship, menyiapkan dana, serta menyiapkan mental.
Langkah awal yang harus aku lakukan yaitu mendapatkan sertifikat IELTS, agar aku bisa submit ke universitas untuk mendapatkan LoA. Mudah2an semuanya dipermudah, Karena sebagai manusia kita hanya menjalankan dan berusahan untuk melakukan yang terbaik dan serahkan semuanya kepada Allah SWT hasil dari proses yang sudah kita jalani...
Izzah achsani
Jumat, 02 Agustus 2019
Selasa, 14 Mei 2019
mencari kerja di Reading
Sebenarnya gak ahli untuk menulis cara mendapatkan perkerjaan di Reading UK. Karena sampai saat ini aku belum mendapatkan pekerjaan yang mapan (alias full time). Salah satu sebab aku tidak mendapatkan pekerjaan yang pas, yaitu waktu yang tidak cocok dengan jadwal antar jemput anak-anak.
Banyak lamaran yang sudah aku kirim dan sudah berkalil-kali aku dipanggil untuk interview, tapi anak adalah salah satu weakness ku untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya. Sebenarnya jadwal si Bapak bisa menyesuaikan dengan antar jemput, tapi jadwal meeting, jadwal conference tidak dapat diprediksi. Daripada mengganggu tugas utama si Bapak sekolah, kami memutuskan untuk tidak menerima atau melanjutkan tahapan selanjutnya.
Pekerjaan yang pernah aku apply yaitu;
a. Project technician di University
Vacancy aku liat di Indeed.co.uk, di deskripsi kriteria kandidat teknisi yang dicari sangat cocok untuk bidangku yaitu tentang tanaman cacao. Aku di interview oleh 1 Profesor dan 2 senior lecturer kami berdiskusi tentang jadwal kerja yang bagiku sangat padat. Aku harus menyediakan 2 kali weekend untuk satu bulan, plus pekerjaan yang harus dikerjakan satu harian penuh jika jadwal pengamatan lagi padat. Di akhir pertemuan mereka menanyakan hambatan apa yang ada jika aku diterima bekerja, jawabanku yaitu time and children. Alhamdulilah mungkin Allah tau yang terbaik bagi hambanya, aku tidak lolos.
b. Retail Assistant
Saking semangatnya mencari pekerjaan sudah beberapa kali aku melamar menjadi retail assistant untuk beberapa big fast food company. Aku sudah dijadwalkan untuk training dan sudah diemail tempat waktu, tapi sang suami belum rela istrinya kerja dari pagi hingga malam. Akhirnya aku mengirim email bahwa tidak bisa meneruskan training.
pekerjaan sebagai retail assistant full time kita diharuskan bekerja pagi, sore atau malam dengan 2 hari off. tapi kita tidak boleh memilih waktu jadi bersiap bekerja pagi subuh, tengah malam maupun weekend.
c. Childminder
Ibu-ibu teman Masyitah sering menawarkan aku sebagai childminder, yaitu pengasuh bayi atau anak dibawah 3 tahun. Gajinya lumayan besar, tapi tanggung jawabnya sangat besar. Hampir aku menyetujuinya. Sang suami punya pertimbangan lain, sektor anak dibawah 5 tahun sangat riskan disini salah-salah kita bisa berhubungan dengan yang berwajib. Jadi tawaran ini ditolak karena resikonya besar.
d. Volunteer
Volunteer job merupakan pekerjaan tanpa uang atau unpay employee. Aku ikut volunteer job sebagai administrator office yang tugasnya menjawab telpon, print, filing, dan sebagainya. Keuntungan yang didapat yaitu pengalaman kerja, peningkatan kepercayaan diri, peningkatan Bahasa dan menambah teman.
e. Akhir nya..
Aku hanya melakukan pekerjaan kecil saja seperti menjadi exam invigilator (pengawas ujian) di Universitas of Reading, yang waktunya hanya temporary saja. Jadwal ujian memang dari pagi sampai sore tapi hanya berlangsung selama 2 bulan saja, selebihnya libur.
Selain itu menjadi cleaner di salah satu gedung di Universitas of Reading yang waktu kerjanya hanya 1 jam di sore atau pagi hari. Alhamdulilah jadwalnya tidak mengganggu anak dan suami.
Walaupun gajinya kecil tapi insha'Allah berkah, nikmat menjalaninya dan waktu beribadah tidak terganggu.
Salah satu kendala utama yang mengganjal disanubari yaitu jadwal kerja yang tidak ramah waktu shalat.
Teringat pesan almarhum ayahanda tercinta, reski itu jangan dihitung dari jumlah tapi hitung dari aspek lain, nikmat menjalani dan nikmat lain yang tidak bisa diukur dengan angka. Yang terpenting "barokah".
Alhamdulilah
Reading
14 May 2019
Banyak lamaran yang sudah aku kirim dan sudah berkalil-kali aku dipanggil untuk interview, tapi anak adalah salah satu weakness ku untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya. Sebenarnya jadwal si Bapak bisa menyesuaikan dengan antar jemput, tapi jadwal meeting, jadwal conference tidak dapat diprediksi. Daripada mengganggu tugas utama si Bapak sekolah, kami memutuskan untuk tidak menerima atau melanjutkan tahapan selanjutnya.
Pekerjaan yang pernah aku apply yaitu;
a. Project technician di University
Vacancy aku liat di Indeed.co.uk, di deskripsi kriteria kandidat teknisi yang dicari sangat cocok untuk bidangku yaitu tentang tanaman cacao. Aku di interview oleh 1 Profesor dan 2 senior lecturer kami berdiskusi tentang jadwal kerja yang bagiku sangat padat. Aku harus menyediakan 2 kali weekend untuk satu bulan, plus pekerjaan yang harus dikerjakan satu harian penuh jika jadwal pengamatan lagi padat. Di akhir pertemuan mereka menanyakan hambatan apa yang ada jika aku diterima bekerja, jawabanku yaitu time and children. Alhamdulilah mungkin Allah tau yang terbaik bagi hambanya, aku tidak lolos.
b. Retail Assistant
Saking semangatnya mencari pekerjaan sudah beberapa kali aku melamar menjadi retail assistant untuk beberapa big fast food company. Aku sudah dijadwalkan untuk training dan sudah diemail tempat waktu, tapi sang suami belum rela istrinya kerja dari pagi hingga malam. Akhirnya aku mengirim email bahwa tidak bisa meneruskan training.
pekerjaan sebagai retail assistant full time kita diharuskan bekerja pagi, sore atau malam dengan 2 hari off. tapi kita tidak boleh memilih waktu jadi bersiap bekerja pagi subuh, tengah malam maupun weekend.
c. Childminder
Ibu-ibu teman Masyitah sering menawarkan aku sebagai childminder, yaitu pengasuh bayi atau anak dibawah 3 tahun. Gajinya lumayan besar, tapi tanggung jawabnya sangat besar. Hampir aku menyetujuinya. Sang suami punya pertimbangan lain, sektor anak dibawah 5 tahun sangat riskan disini salah-salah kita bisa berhubungan dengan yang berwajib. Jadi tawaran ini ditolak karena resikonya besar.
d. Volunteer
Volunteer job merupakan pekerjaan tanpa uang atau unpay employee. Aku ikut volunteer job sebagai administrator office yang tugasnya menjawab telpon, print, filing, dan sebagainya. Keuntungan yang didapat yaitu pengalaman kerja, peningkatan kepercayaan diri, peningkatan Bahasa dan menambah teman.
e. Akhir nya..
Aku hanya melakukan pekerjaan kecil saja seperti menjadi exam invigilator (pengawas ujian) di Universitas of Reading, yang waktunya hanya temporary saja. Jadwal ujian memang dari pagi sampai sore tapi hanya berlangsung selama 2 bulan saja, selebihnya libur.
Selain itu menjadi cleaner di salah satu gedung di Universitas of Reading yang waktu kerjanya hanya 1 jam di sore atau pagi hari. Alhamdulilah jadwalnya tidak mengganggu anak dan suami.
Walaupun gajinya kecil tapi insha'Allah berkah, nikmat menjalaninya dan waktu beribadah tidak terganggu.
Salah satu kendala utama yang mengganjal disanubari yaitu jadwal kerja yang tidak ramah waktu shalat.
Teringat pesan almarhum ayahanda tercinta, reski itu jangan dihitung dari jumlah tapi hitung dari aspek lain, nikmat menjalani dan nikmat lain yang tidak bisa diukur dengan angka. Yang terpenting "barokah".
Alhamdulilah
Reading
14 May 2019
Jumat, 04 Januari 2019
Bayar pajak TV
Bulan pertama menempati rumah di Clarendon rd ini kami menerima banyak surat pemberitahuan baik dari Council maupun dari beberapa penyedia jasa lainnya.
TV license salah satu surat yang isinya mewajibkan penghuni rumah untuk membayar pajak penggunaan tv. Pajak ini bukan hanya karena kita mempunyai TV, tetapi jika kita punya iPad, tablet atau mobile phone lainnya yang kita gunakan untuk menonton siaran BBC termasuk wajib bayar pajak TV ini.
Pembayaran TV license bisa dilakukan setiap bulan, tri bulan atau setahun sekaligus. Opsi membayar sekali setahun kami pilih biar gak repot 😁. Besaran pembayaran TV license pertahun yaitu £150.50, uang yang tidak sedikit jika dikonversikan kedalam rupiah😭.
Apa yang terjadi jika kita tidak membayar pajak tv? Tentu saja kita akan dikenakan denda atau istilah nya fine. Jika kita tidak membayar pajak, pihak terkait akan menyurati tagihan yang harus dibayar, jika tidak punya TV kita harus menghubungi mereka dengan alasan tidak ada tv dirumah dan tidak akan menonton BBC melalui iPad atau mobile phone. Pihak terkait akan mendatangkan petugas memeriksa rumah kita, jangan bayangkan dia hanya datang melihat dining room saja, petugas akan memeriksa seluruh ruangan termasuk kamar untuk memastikan bahwa memang kita tidak punya TV.
Pengalaman salah satu keluarga di Reading yang tidak punya tv, petugas memeriksa seluruh sudut rumahnya tanpa terkecuali, petugas tersebut sudah sangat pengalaman jadi jangan harap kita bisa menyembungikan TV. Setelah memastikan rumah tersebut tidak ada tv, petugas mengatakan kalau berniat membeli TV sebaiknya membayar pajak agar terhindar dari denda sebesar lebih kurang £1000.
Salah satu kasus yang diceritakan oleh keluarga Indonesia yang pindah dari London ke Reading. Beliau memiliki 2 anak berumur 3 dan 1 tahun saat pindah. Kondisi keluarga lagi ribet dengan kepindahan ditambah lagi sang suami masih bekerja di London, pergi pagi pulang malam.
Nah karena repot mereka lupa membayar pajak tv. 1 bulan setelah pindah, datang orang mengetok pintu dan ternyata yang datang petugas penagih denda pajak tv. Dia tidak mau keluar dari rumah sebelum beliau membayar denda lebih kurang £800, padahal sang ibu mengatakan bahwa dia tidak punya uang sebanyak itu sementara sang suami masih di London bekerja. Eh si petugas bilang, berikan barang berharga yang nilainya sebesar denda pajak tv.
Kalau tidak mau dia akan menggeledah barang-barang untuk menemukan nominal sebesar denda. Wah seperti debt collector saja ya...😭😢
Akhir cerita, sang suami pulang untuk membayar dan petugasnya baru keluar rumah dengan membawa uang sebesar denda.
Begitulah sekelumit kehidupan yang keras Di negara Inggris Raya ini. Selama ini kita hanya melihat tayangan di TV tentang keindahan dan segala cerita menyenangkan saja. Padahal banyak cerita yang menyedihkan insha'Allah akan saya coba tulis di blog ini.
Selasa, 01 Januari 2019
Parent evening alias terima raport
Alhamdulilah hari ini 2 tahun 4 hari kami sekeluarga menetap sementara di negara Queen Elizabeth II, gak terasa 3 kali tahun baru1 January kami nikmati di Kota Reading. Pertama mendarat di Heathrow tanggal 29 Desember 2016, rasanya seperti baru kemaren aja...
Nah Beberapa bulan yang lalu aku datang ke open day KS1 untuk year 1 dan year 2. Open day ini merupakan waktu yang diberikan oleh sekolah untuk orang tua bisa melihat aktivitas anaknya di kelas. Open day ini ada dua sesi yaitu pagi hari jam 9 am atau sore jam 2.30 pm. Aku memilih datang di pagi hari sekalian ngantar anak-anak jadi gak bolak balik ke sekolah.
Sebelumnya aku juga sdh booked jadwal parent evening via scopay. Booking jadwal bisa juga dilakukan langsung ke office. Walaupun berada di negara adidaya ini masih ada juga warganya yang yidak bisa menggunakan internet atau computer, terutama para pendatang dari negara-negara lain.
Miss Mlt guru kelas Azzam dengan ramah mempersilahkan orang tua untuk masuk ke kelas dan menikmati waktu bersama anak. Di dinding kelas ditempel hasil-hasil karya dari pupils (istilah murid SD di Inggris), aku menikmati setiap karya teman-teman nya Azzam. Sempat bertanya-tanya "kok karya Azzam banyak yang gak ada?", dalam hati berkata ah sudah lah mungkin terlalu penuh jadi di tempel hanya beberapa perwakilan.
Menjelang waktu open day nya berakhir aku beranjak ke bagian dinding sisi lain kelas dan melihat tulisan "our superwriter" dan disana ternyata tulisan Azzam dipajang dengan beberapa temannya, yang kebetulan aku kenal, karena pernah sekelas di Reception dibawahnya asuhan Miss Msl. Sebagai orang tua ada rasa senang tapi berhubung di Inggris ini anak-anak tidak didik dengan rangking jadi itu hal biasa, setiap anak pasti dispesialkan di sekolah.
Masih tentang beberapa tulisan yang dipajang, Aku merasa kalau tulisan Azzam biasa saja. Karena ada ada beberapa spelling yang yang tidak tepat dan tulisan seperti itu biasa dibuatnya di rumah.
Belajar dari beberapa pengalaman, aku tidak suka dengan orang tua yang memuji-muji anak.
Nah tibalah jadwal parent evening, Kami datang berempat dan jadwal pertama dengan guru Azzam. Miss Mlt langsung menyambut kami hangat dengan keramahan Spanyol karena beliau berasal dari sana. Beliau mengatakan bahwa Azzam termasuk ke dalam top 5 nya, dia bisa menyelesaikan hampir semua tugas secara mandiri tanpa bantuan guru. Setelah bercerita tentang perkembangan Azzam. Aku mengatakan bahwa tulisan Azzam Masih kacau banyak sekali spelling yang salah dan Aku ceritakan riwayat kalau Kami baru 2 tahun Di UK. Ternyata beliau terkejut, beliau menyangka kalau Azzam lahir dan besar di UK. Dan beliau sangat mengapresiasi tulisan Azzam Karena sangat sulit untuk menulis spelling yang benar dalam Bahasa Inggris. Orang Inggris saja belum tentu tau semua spelling dari kata-kata yang diucapkan.
Sesi berikutnya kami ke hall KS2 tempatkan Ms.Rqy guru kelas kakak, kakak Alhamdulilah berhasil dengan baik dengan tugas-tugasnya. Hasil yang didapatkan merupakan perjuangan si kakak, masih ingat pertama kali mengantar kakak sekolah, selama 1 bulan setiap pulang kakak selalu nangis karena merasa gak punya teman, gak tau apa-apa dengan Bahasa yang masih baru, gak ngerti apa-apa hanya tau yes no saja. Dan sekarang kakak sudah gak pakai mikir lagi kalau ngobrol Bahasa Inggris, dia sekarang ibarat kamus, kalau aku gak tau cukup tanya si kakak. Cukup 1 bulan si kakak sudah mampu beradaptasi dan menikmati lingkungan sekolah dengan gembira.
Di Inggris ini aku belajar bagaimana untuk menghargai proses bukan hasil. Karena pelajaran penting tentang pendidikan disini adalah bagaimana mendapatkan hasil 5 dari berbagai cara. Selama ini aku banyak diajarkan dengan sistem 2+3=5, tidak tau angka 5 itu bisa didapat dari berbagai cara. Sambil terharu Aku mengucapkan terima kasih dan Ada setetes air kebahagiaan atas nikmat Allah SWT sehingga anak-anak bisa menikmati pendidikan Di negara maju, melalui beasiswa Pemerintah Indonesia.
Sabtu, 22 Desember 2018
Membuat akun tabungan di UK bagi dependant
Pertama mendaratkan kaki di Inggris Raya ini, hal yang paling penting adalah menyiapkan mata uang Poundsterling💷💷 tentu saja, karena untuk bergerak pasti butuh uang hehe naik taksi, bayar hotel dan lain sebagainya.
Beberapa pecahan Poundsterling yaitu
1 penny
2 pences
5 pences
10 pences
20 pences
50 pences
£1
£2
£5
£10
£20
£50
6 Bulan pertama aku berbelanja selalu menggunakan uang cash, karena tidak punya kartu atm yang bisa digunakan untuk berbelanja. Lama kelamaan pecahan uang 1 penny dan 2 pences sangat banyak kalau dikumpulkan hampir £10 lebih. Bayangkan £1 itu sama dengan 100 penny. Jadi si adek mengoleksi pecahan 1 penny dan 2 pences hampir satu tas besar.
Sayang banget liat tumpukan penny, tapi susah untuk dibawa berbelanja, ribetkan ngitung 100 penny untuk membayar £1, kalau hanya membayar 2 pences 4 pences lebih mudah, tapi membawa uang penny yang banyak sangat berat. Akhirnya aku berpikir alangkah baiknya kalau punya atm sehingga bisa digunakan untuk membayar saat transaksi di toko.
Aku pergi ke bank untuk membuka akun, berhubung suami sudah punya kartu Santander Bank, aku pengen punya kartu Barclays Bank, Bank of Scotland, Natwest Bank atau masih banyak Yang lain.
Bank pertama yang aku kunjungi yaitu Barclays, ternyata membuat akun Bank di Inggris ini sangat sulit. Selain membawa paspor, BRP Aku harus memperlihatkan bukti bill listrik, council tax atas nama orang yang akan membuka akun. Hal ini sebagai bukti kalau pemilik akun memang tinggal di alamat yang ditulisnya.
Semua bill atas nama suami, karena pertama kali membuka akun listrik dan lain lain Kami mengira lebih gampang dan mudah urusannya jika atas nama suami. Ternyata itu salah, jika pasangan atau dependant ingin membuat akun bank, bekerja dan lain sebagainya.
Lebih baik bill atas nama dependant, kalau suami sebagai student mudah urusannya. Pihak kampus akan menjamin sang student sehingga urusan bekerja dan lainnya lebih mudah. Sedangkan dependant jika ingin membuat akun bank, bekerja, volunteer, member of library harus menyertakan bukti bill.
Kembali ke cerita membuka akun tabungan, pihak Barclays dan NatWest agak ribet urusan dan persyaratannya sehingga aku memutuskan membuat akun bank di Santander. Pihak bank ini memperlihatkan aku, Karena Aku membuatnya di Kantor cabang kampus sehingga persyaratannya lebih mudah. Mungkin mereka melihat visa tier 4 dependant Dan Surat kontrak rumah Yang tertera namaku.
Persyaratan selesai, tinggal membuat appointment untuk wawancara. Kebetulan saat membuat appointment lagi tidak begitu rame, jadi aku dapar jadwal 1 minggu setelah menyerahkan persyaratan.
Saat wawancara kita dijelaskan produk-produk bank, konfirmasi data-data dan kertas sementara no akun tabungan kita. Kartu atm akan dikirim 7 Hari kerja ke alamat rumah. Dan kemudian 7 Hari berikutnya no pin dari kartu atm.
Alhamdulilah akhirnya punya kartu atm jadi belanjanya gak perlu bawa-bawa uang cast.
Kenyataannya membuka akun tabungan di Inggris ini sangat sulit, warga asli saja merasa susah. Kenapa sulit, ternyata akun tabungan menjadi bukti keberadaan atau alamat seseorang itu pasti sehingga pihak lain tidak perlu lagi mengecek kebenaran alamat seseorang, cukup dengan surat pernyataan rekening bank. Tentu saja bank akan sangat teliti membuatkan akun bagi seseorang.
Satu lagi yang paling penting untuk mengecek alamat adalah bill listrik dan council tax. Karena aku Dan suami pemegang visa tier 4 student jadi Kami tidak perlu membayar council tax.
Senin, 26 November 2018
Teman Syria di Reading
Sebagai ibu rumah tangga full-time, terkadang aku merasa bosan karena terbiasa punya aktivitas rutin pergi pagi pulang siang atau sore ketika berada di Indonesia. Sehingga, aku mencari-cari kegiatan yang bisa mengasah kemampuan Bahasa Inggris dan dengan biayanya murah atau gratis.
Kota Reading termasuk Kota cosmopolitan, yaitu kota multicultural yang terdapat berbagai suku dan etnik dari berbagai negara. Banyaknya etnik berdampak banyak lembaga-lembaga Yang memfasilitasi warganya untuk bisa berkomunikasi karena Bahasa Inggris merupakan Bahasa kedua. Selain itu, di Inggris banyak sekali orang-orang yang kesepian, merana, tanpa teman dan parahnya depresi. Nah lembaga-lembaga Bahasa tersebut bukan saja sebagai wadah orang non British tapi juga sebagai ajang kumpul British agar punya teman Dan aktivitas.
Semenjak beberapa bulan ini Aku bergabung dengan Reading Voluntary Action, lembaga pemerintah yang mewadahi berbagai kegiatan sosial. Salah satunya mengurus orang tua murid non British yang membutuhkan support. Aku tertarik untuk mendapatkan course gratis, dan Alhamdulilah beberapa course bisa aku ikuti tanpa biaya atau membayar dengan fee yang sangat murah.
Salah satu course yang aku ikuti yaitu conversation class, di kelas ini banyak teman-teman dari negara konflik yang mendapatkan visa refugee atau visa suaka, sehingga dalam jangka waktu lima tahun mereka bisa menjadi Inggris residential dengan syarat selama selang waktu 5 tahun tersebut tidak boleh kembali ke tanah air mereka.
Fayza namanya seorang Ibu dari 4 orang anak berasal dari Syria, dia menceritakan bagaimana kondisi perang saudara disana. Akibat perang tersebut dia sekeluarga pindah ke Yordania selama 2 tahun, kehidupan keluarganya disana sangat berat 2 anak laki-lakinya harus bekerja membantu sang ayah untuk mencukupkan kebutuhan sehari-hari. Selama 2 tahun di Yordania sang anak tidak bisa sekolah, biaya hidup yang sangat mahal membuat mereka merelakan masa depannya berjuang demi keluarga. Fayza dan suami akhirnya memutuskan mencari negara lain yang bersedia memberikan suaka, dengan bantuan United nation mereka pindah ke Inggris.
Aku bertanya ke beberapa teman Syria, kenapa memilih Inggris padahal mereka sebelumnya berada di negara-negara islam, Ada di Yordania, Mesir, Turki, Libanon. Jawabannya negara-negara tersebut dirasa tidak Aman dan tidak sesuai untuk pendidikan anak-anak mereka. Dari beberapa negara Eropa, Inggris merupakan negara favorit dan ramah terhadap para refugee.
Kembali ke cerita Fayza, dia sangat bersemangat menceritakan anak laki-lakinya. Walaupun selama di Yordania dia tidak sekolah, di Inggris dia mendapatkan penghargaan the best student dari Reading College. Sambil menangis terharu Fayza menceritakan anaknya berusaha keras belajar dengan rajin, dan masih tetap bekerja part time untuk mencukupkan kebutuhan keluarga yang tidak sedikit.
Suami Fayza hampir dua tahun tidak bisa bekerja karena sakit, penyebabnya adalah tekanan hidup selama perang dan bekerja siang malam saat di Yordania mengakibatkan tubuhnya lemas tidak bisa lagi bekerja keras.
Syukur alhamdulilah anak-anak Fayza giat Dan bertanggung jawab bekerja. Bahkan Fayza yang hebat membuat kue tidak diizinkan untuk menerima orderan. Anak laki-laki Syria merasa malu apabila tidak bisa mencukupkan kebutuhan ibunya, apalagi melihat ibunya bekerja.
Sang anak mengatakan "Mommy if you need money, I will give you money; if you need new clothes, I will buy for you alot of cloth; please take easy just stay at home with daddy, keep us in your dua and make for us some sweet".
Bangganya Fayza dengan anak-anak yang sangat pintar Dan bertanggung jawab.
Semoga saudara-saudaraku di Syria Dan Palestinian selalu Siberian diberikan perlindungan dari Allah SWT.
Semoga kita selalu menjadi orang yang selalu bersyukur, Aamiin yra.
November
Salah satu course yang aku ikuti yaitu conversation class, di kelas ini banyak teman-teman dari negara konflik yang mendapatkan visa refugee atau visa suaka, sehingga dalam jangka waktu lima tahun mereka bisa menjadi Inggris residential dengan syarat selama selang waktu 5 tahun tersebut tidak boleh kembali ke tanah air mereka.
Fayza namanya seorang Ibu dari 4 orang anak berasal dari Syria, dia menceritakan bagaimana kondisi perang saudara disana. Akibat perang tersebut dia sekeluarga pindah ke Yordania selama 2 tahun, kehidupan keluarganya disana sangat berat 2 anak laki-lakinya harus bekerja membantu sang ayah untuk mencukupkan kebutuhan sehari-hari. Selama 2 tahun di Yordania sang anak tidak bisa sekolah, biaya hidup yang sangat mahal membuat mereka merelakan masa depannya berjuang demi keluarga. Fayza dan suami akhirnya memutuskan mencari negara lain yang bersedia memberikan suaka, dengan bantuan United nation mereka pindah ke Inggris.
Aku bertanya ke beberapa teman Syria, kenapa memilih Inggris padahal mereka sebelumnya berada di negara-negara islam, Ada di Yordania, Mesir, Turki, Libanon. Jawabannya negara-negara tersebut dirasa tidak Aman dan tidak sesuai untuk pendidikan anak-anak mereka. Dari beberapa negara Eropa, Inggris merupakan negara favorit dan ramah terhadap para refugee.
Kembali ke cerita Fayza, dia sangat bersemangat menceritakan anak laki-lakinya. Walaupun selama di Yordania dia tidak sekolah, di Inggris dia mendapatkan penghargaan the best student dari Reading College. Sambil menangis terharu Fayza menceritakan anaknya berusaha keras belajar dengan rajin, dan masih tetap bekerja part time untuk mencukupkan kebutuhan keluarga yang tidak sedikit.
Suami Fayza hampir dua tahun tidak bisa bekerja karena sakit, penyebabnya adalah tekanan hidup selama perang dan bekerja siang malam saat di Yordania mengakibatkan tubuhnya lemas tidak bisa lagi bekerja keras.
Syukur alhamdulilah anak-anak Fayza giat Dan bertanggung jawab bekerja. Bahkan Fayza yang hebat membuat kue tidak diizinkan untuk menerima orderan. Anak laki-laki Syria merasa malu apabila tidak bisa mencukupkan kebutuhan ibunya, apalagi melihat ibunya bekerja.
Sang anak mengatakan "Mommy if you need money, I will give you money; if you need new clothes, I will buy for you alot of cloth; please take easy just stay at home with daddy, keep us in your dua and make for us some sweet".
Bangganya Fayza dengan anak-anak yang sangat pintar Dan bertanggung jawab.
Semoga saudara-saudaraku di Syria Dan Palestinian selalu Siberian diberikan perlindungan dari Allah SWT.
Semoga kita selalu menjadi orang yang selalu bersyukur, Aamiin yra.
November
Sabtu, 24 November 2018
Renungan ibu
Malam ini rasanya saya sedih sekali, mengingat apa saja yang sudah aku lakukan sebagai seorang Ibu. Sang kakak Januari tahun depan akan berusia 8 tahun insha Allah, adik akan berusia 6 tahun Maret depan.
Ingat akan keegoisanku sebagai seorang Ibu, yang sering mengatakan "kakak harus begini", "adek tidak boleh begitu" dengan kata-kata masih keras. Terkadang sering dengan emosi yang dengan keadaan sadar tapi acuh ngomelin kedua buah hatiku.
Banyak buku, teori dan berbagai tips mendidik anak yang dibaca, paham?? tentu iya secara teori tapi tidak secara praktek. Begitu sulitnya mengalah dengan "kenakalan" anak, membuatku sering berkata layaknya bicara dengan orang dewasa. Mengapa terlalu sulit bersama didunia anak??
Begitu banyak kekuranganku sebagai seorang Ibu, tapi lebih dari itu aku berusaha untuk selalu memberikan yang terbaik. Aku berusaha menomorsatukan keluarga diatas kepentingan pribadi.
Banyak sekali kegiatan yang ku tolak dengan alasan aku tak mau meninggalkan anak-anak sendiri, aku tak mau saat mereka pulang sekolah mamanya tak bersama mereka, aku mau mereka makan masakanku yang dimasak dengan penuh cinta dan doa.
Ingin sekali punya kegiatan atau pekerjaan yang bisa mengasah kemampuan bahkan menghasilkan uang, sering aku mendaftar pekerjaan dan dipanggil wawancara, tapi hati kecil berkata: kalau aku lolos berarti half-term tetap bekerja, anak-anak sama siapa, ya Allah semoga gak lolos wawancara ini karena aku gak mau jauh dari anak. Dan Alhamdulilah sampai detik ini setiap wawancara gak lolos, apa karena gak kompeten😂, atau karena hati kecil yang selalu berdoa untuk gak lolos🤣😂
Aduh nak, menatap wajah kalian yang tertidur lelap rasanya banyak sekali kekurangan mama sebagai ibu, maafkan mama ya nak.... 😍😘🤩🤗😥😭😢
Dengan tulisan ini, mama ingin kakak Dan adek tau mama cinta dan sayang kalian lebih dari yang kalian tahu, mama selalu mendoakan segala kebaikan sebelum kalian meminta didoakan. Banyak cinta dan doa bagi Masyitah dan Azzam
Reading, November 2018
Ingat akan keegoisanku sebagai seorang Ibu, yang sering mengatakan "kakak harus begini", "adek tidak boleh begitu" dengan kata-kata masih keras. Terkadang sering dengan emosi yang dengan keadaan sadar tapi acuh ngomelin kedua buah hatiku.
Banyak buku, teori dan berbagai tips mendidik anak yang dibaca, paham?? tentu iya secara teori tapi tidak secara praktek. Begitu sulitnya mengalah dengan "kenakalan" anak, membuatku sering berkata layaknya bicara dengan orang dewasa. Mengapa terlalu sulit bersama didunia anak??
Begitu banyak kekuranganku sebagai seorang Ibu, tapi lebih dari itu aku berusaha untuk selalu memberikan yang terbaik. Aku berusaha menomorsatukan keluarga diatas kepentingan pribadi.
Banyak sekali kegiatan yang ku tolak dengan alasan aku tak mau meninggalkan anak-anak sendiri, aku tak mau saat mereka pulang sekolah mamanya tak bersama mereka, aku mau mereka makan masakanku yang dimasak dengan penuh cinta dan doa.
Ingin sekali punya kegiatan atau pekerjaan yang bisa mengasah kemampuan bahkan menghasilkan uang, sering aku mendaftar pekerjaan dan dipanggil wawancara, tapi hati kecil berkata: kalau aku lolos berarti half-term tetap bekerja, anak-anak sama siapa, ya Allah semoga gak lolos wawancara ini karena aku gak mau jauh dari anak. Dan Alhamdulilah sampai detik ini setiap wawancara gak lolos, apa karena gak kompeten😂, atau karena hati kecil yang selalu berdoa untuk gak lolos🤣😂
Aduh nak, menatap wajah kalian yang tertidur lelap rasanya banyak sekali kekurangan mama sebagai ibu, maafkan mama ya nak.... 😍😘🤩🤗😥😭😢
Dengan tulisan ini, mama ingin kakak Dan adek tau mama cinta dan sayang kalian lebih dari yang kalian tahu, mama selalu mendoakan segala kebaikan sebelum kalian meminta didoakan. Banyak cinta dan doa bagi Masyitah dan Azzam
Reading, November 2018
Langganan:
Postingan (Atom)