Minggu, 16 Agustus 2015

berburu beasiswa

ini adalah kumpulan cerita bagaimana si pp mengejar impiannya untuk kuliah dan membawa kami menembus batas wilayah Indonesia.

tahun 2014 merupakan perjuangan untuk bangkit kembali sebagai pemburu beasiswa. bagaimana dengan si mm ini, aku mengesampingkan keakuan ku untuk hal ini, keikhlasan ku untuk mendampingi suami meraih impiannya merupakan suatu kebahagian yang sangat nikmat sekali... tak ada target yang harus kucapai dalam hal akademik ku, tujuan utama ku adalah menjadi istri solehah bagi suami dan ibu yang baik, mendampingi anak-anak tumbuh mencapai cita-citanya. prestasi apapun itu yang mungkin kuraih nantinya hanya bonus dari tujuan utama hidupku.

perjuangan si pp dimulai dengan menghubungi calon supervisor yang bersedia membimbing project penelitian s3.
banyak aplikasi telah dikirimkan keberbagai pt yang ada, namun si pp lebih cenderung kuliah di aussie tepatnya di UNE, alasannya karena UNE salah satu univ yang kajian carbonnya sangat maju, hal ini terbukti dengan beberapa aplikasi yang dimasukkan hanya uni ini yang lengkap peralatan analisisnya sementara uni lain ada beberapa alat yang tidak ada. Alasan utama karena calon supervisor merupakan kenalan dekat si pp, Dr. P**l sudah beberapa kali ke indo dan selalu berdiskusi dengan pp tentang rencana s3 nya, ass.Prof B**n merupakan sahabat Dr. P**l sangat interest dengan penelitian yang akan pp kerjakan....
Singkat cerita keyakinan akan lolos JST AAS sangat besar, selain kajian pp jarang di lakukan  oleh peneliti yang mengambil beasiswa ini( bocoran Dr. P**l dari temannya yang merupakan salah satu petingginya beasiswa ini), syarat Loa pun sudah terpenuhi. Namun Desember 2014 disaat penantian yang sangat yakin itu papa mendapatkan email bahwa aplikasi pp tidak lolos. kecewa? pasti... terlebih si mm heeee dengan segala upaya si pp berjuang untuk memenuhi persyaratan yang ada dari tes Toefl yang berkali2 ( skor yang selalu  hampir saja memenuhi persyaratan nya) hingga tes Ielts yang sangat mendebarkan, mendebarkan karena waktu antara hasil tes dengan deadline AAS hanya selang 3 hari. Namun, kembali lagi hanya Allah SWT lah yang tau yang terbaik bagi umatnya, kami hanya bisa merencanakan yang menurut kami terbaik. Bersyukur kami masih bisa memiliki aktivitas yang sangat menyenangkan di kampus berbagi dan bertukar ilmu, belajar menjadi pribadi yang lebih bersyukur dan bersabar.
amplop pengiriman aplikasi beasiswa 

2015 merupakan tahun semangat bertumbuh berburu beasiswa lagi dan lagi... selain AAS yang tetap dikirim aplikasinya, si pp mencoba untuk mengirim aplikasi ke New Zealand, massey university merupakan tujuan si pp, ada beberapa calon supervisor yang berkolaborasi bersedia untuk membimbing pp, Namun awal Agustus 2015 email pemberitahuan kl aplikasi pp tidak lolos datang lagi, kecewa?? iya dong, tapi kekecewaan nya berkurang 50 persen dari tahun 2014, mungkin Allah SWT punya rencana yang lebih indah... selang januari-juli si pp sdh ikut program yang ditawarkan dikti untuk persiapan menuju kuliah ke LN, kegiatan itu namanya lupa heer kl gak salah talent scouting atau apa ya? lupa... kegiatan ini dilakukan di beberapa lokasi dan si pp memilih di padang, program ini lebih ke pengenalan bagaimana cara menghubungi supervisor, cara membuat outline penelitian dan latihan tes bahasa inggris, kegiatan ini cukup menambah pengetahuan peserta tentang tata cara menuju kuliah ln.
sekitar bulan juni pp dapt email dr dikti bahwa pp salah satu peserta wawncara untuk beasiswa ln, maka berangkatlah pp ke padang, malam hari karena pagi jam 8 kegiatan interviewnya dilaksanakan di hotel basko. nasib memang belum berpihak ternyata UNE dihapus dari list uni target dikti... hasilnya ya gagal untuk dapat beasiswa ln gel 3.
Sementara Bangor university di wales baru mengirim Loa pas sesaat selesai papa di wawancara, seandainya dan seandainya heeee Loa iti ada saat wawncara ceritanya mungkin lain, tapi semuanya apapun itu sudah merupakan rencana Allah SWT. semuanya dinikmati saja, proses merupakan rangkaian perjalanan menuiu kedewasaan diri kami sebagai makhluk. ketidakberdayaan memang merupakan fitrah kita sebagai hamba.
Sekarang, dengan bismillah dan berserah diri kepada Allah SWT, kami sekeluarga sedang menunggu pengumuman AAS 2015, mudah-mudahan ada riski kami sekeluarga di situ untuk satu kursi awardee, aamiin ya Allah...  Desember merupakn bulan yang ditunggu untuk menentukan langkah keluarga kecil kami.... ya Allah SWT jadikan lah kami pribadi yang bersyukur dan bersabar dlam menjalani hidup, banyak sekali kebhagian, reski yang telah engkau berikan... Mohon doanya agar aplikasi si pp kali ini sukses aamiin yra...
menikmati hari-hari perjuangan berburu beasiswa bersama anak-anak tercinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar