Senin, 10 April 2017

Perjalanan 2,5 bulan sekolah SD di UK- Reading



Primary School in Reading_ Cerita Masyitah Dzatil Izzah

11 Januari 2011 adalah hari bersejarah dalam keluarga kami, tepat adzan isya cewek imut lahir kedunia melengkapi kebahagiaan keluarga kecil kami, Masyitah dzatil izzah itulah nama yang diberikan sang papa setelah berdiskusi dengan keluarga. Masyitah lahir dengan berat 2,54 kg karena ada masalah dengan sang ibu yang hamil besar tapi bayinya imut, alhamdulilah wasukurilah yang penting sehat ya nak, ntar besarinnya diluar perut aja ya....
bersama ibu Silvi guru di Paud Al-hidayah yang sampai sekarang masih disebut namanya oleh azzam dan tata, banyak kenangan mereka bersama beliau, terima kasih bu Silvi

6 tahun kemudian, kamis 19 Januari 2017 Masyitah mengawali hari pertamanya sebagai pupil di Alfred Sutton Primary School (di Inggris siswa sekolah dinamakan pupil kalau student untuk mahasiswa) diantar sekeluarga jam 08.15 kita udah nyampe di admissions officenya, trus disambut oleh Mrs. Nina kira-kira umurnya 50-an, Alhamdulilah kakak semangat sekali sekolahnya sehingga tidak ada drama saat ditinggal di kelas 1 G (kelas Miss.. Goodchild) pagi itu kelas di pegang Miss.goodgea (benar gak ya tulisannya), kakak dipesanin lunch vegetarian karena sekolahnya tidak menyediakan halal food... siangnya pas dijemput, guru kakak bilang kakak bagus mengikuti kelas dengan baik, mama bangga dengan kakak dengan lingkungan yang baru kakak bisa menyesuaikan diri walaupun mama tau kakak pasti gak nyaman dengan bahasa dan culture yang sangat baru bagi kakak.`
Masyitah wearing red batik and hijab for rednose day at ASPS
Masyitah dengan seragam SDnya saat sekolah di Jambi

Seminggu pertama sekolah kakak selalu dikasih semangat dan motivasi bahwa gak semua anak bisa punya kesempatan untuk sekolah di Inggris jadi kakak harus bersyukur dengan nikmat yang diberikan Allah SWT.
Pagi setiap selesai ngantar kakak dipintu kelas, kami mutar kebelakang ngintip dari jendela dan memberikan semangat untuk kakak, memang seminggu pertama terasa sulit untuk melepaskan anak kesayangan dilingkungan yang sangat berbeda dengan keseharian di Jambi, terlihat dimata kakak kesan gak nyaman, tapi mama selalu berdoa untuk kakak (setiap selesai ngantar kakak jam 09.00 karena gerbang ditutup air mata mama mengalir sedih ninggalin kakak sendiri di sekolah). Hebatnya kakak gak nangis dan gak histeris, saat ditinggal kakak pasti selalu semangat masuk kelas untuk menghibur mama yang cengeng ini... oooh anakku sayang terima kasih ya untuk terlihat kuat, padahal setiap malam sebelum tidur kakak selalu curhat bilang kalau kakak gak bisa ngobrol sama teman-teman dan gak ngerti apa yang dibilang guru.
Kamis 26 Januari 2017, malamnya kakak cerita kalau kakak sudah bisa ngobrol ama teman sekolah dan sudah bisa mengikuti kelas yang diajarkan guru dikelas, wah selamat ya kak akhirnya kakak bisa menyesuaikan diri dengan cepat, dalam waktu seminggu kakak sudah bisa menikmati sekolah. Hebatnya kakak dia gak mau libur sekolah padahal hari selasa 7 Februari 2017 ada acara budaya di UoR dan boleh izin untuk ikut acara tersebut tapi kakak gak mau karena di sekolah lagi ada acara great fire of london, dan ada bazaar buku juga.
Kamis, 2 Maret 2017 adalah world book day disekolah jadi pupil bebas pake baju karakter buku yang dibacanya, kakak tata maunya pake baju princess dan berjilbab katanya princess muslim mama... oke sayang terima kasih tetap menjadi anak solehah dilingkungan yang boleh mengekspresikan diri dengan bebas.
Senin 6 Maret 2017, well done Masyitah... akhirnya kakak dapat reward bisa settling in well in Afred Sutton dan kemajuan membaca kakak sangat baik, awal membaca masih dengan style Indonesia sekarang sudah bisa baca buku English style, dan kemampuan bahasa inggris yang sudah bagus... anak-anak memang cepat beradaptasi, jadi kalau mau membawa anak untuk ikut sekolah keluar negeri gak usah takut mereka tidak bisa bahasa inggris, masyitah ke inggris dengan bahasa yang minim karena kami tidak mengajarkan untuk dwi bahasa dirumah sewaktu di jambi, dan satu bulan di Inggris dia sudah bisa berbahasa inggris dengan dialek yang bagi kami sangat British sekali, sering saat dia ngobrol dengan papa, kakak memperbaiki ucapan papa yang katanya gak pas hehee... wiintee papa bukan winter hahaha, waatee bukan water, caaa bukan car, compuataaa bukan computer, hahaha iya kak, papakan inggrisnya nyampur2 bukan British...
24 maret 2017, adalah hari rednose jadi kakak tata disuruh pake baju bernuansa merah, untung kakak bawa baju batik yang ada nuansa merahnya dan ada jilbab merah juga, dapat komentar dari Miss Goodchild kalau baju yang dipake kakak menarik.
Setelah 2,5 bulan sekolah di Inggris ternyata lidah kakak udah English style dan beberapa kali ngigau yang keluar bahasa bule hehehe bapak dan maknya aja sampai sekarang masih belum lancar bahasa inggrisnya anak kicik emang cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan, jadi jika ingin membawa anak ikut sekolah ke luar negeri tidak usah kuatir akan kemampuan bahasa mereka, bisa jadi nanti kita yang belajar dengan mereka karena pengucapan anak-anak biasanya lebih faseh dari orang dewasa.
Semangat ya kak, selalu jadi kebanggaan mama dan tetap solehah rajin shalat dan ngaji.... sehat terus anakku sayang cahaya dan bintang kehidupan papa dan mama......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar