Liburan dengan perjalanan darat yang panjang merupakan kepuasan tersendiri bagi kami sekeluarga, semenjak mempunyai anak saia dan suami merubah gaya liburan yang biasa kami lakoni, bersama mereka kami jarang bisa menikmati kuliner, merasakan suasana mall di suatu kota dengan nyaman merupakan hal yang jarang terjadi, anak-anak cenderung bosan mereka akan senang jika di taman-taman bermain, di tempat terbuka yang tidak terlalu ramai jadi kami jarang sekali untuk mampir di kota yang disinggahi dan merasakan ikon kota tersebut, Liburan ala ala tata azzam adalah jalan-jalan keliling kota naik mobil dilanjutkan istirahat di hotel nonton kartun lanjut main ke taman kota atau wisata alam, balik lagi ke hotel dan makan makanan yang telah dibungkus. Sehingga liburan jika dilakukan seperti orang kebanyakan sangat sulit terjadi, apalagi harus bertukar moda transportasi, haduh bisa terjadi kegaduhan.....
sering saia dan suami berpikir mau liburan dari jambi naik pesawat dan nanti di kota tujuan bisa menimati wisata dengan menyewa mobil atau apalah.... tapi setelah dipikir-pikir, belum saatnya untuk mencoba metode tersebut.... daripada rempong niat liburan malah sibuk menikmati tangisan atau apalah tingkah anak-anak kalo sudah capaek dan bosan.... sudah kebayang ama si bapak, makanya pas orang-orang nanya gak capek apa naik mobil ke jawa, sanggup apa nyetir ke jawa, kok mau-maunya melakukan perjalanan lewat darat, iiihhh hemat banget sich jalan-jalan pake mobil sendiri gak repot??? dan sejumlah pertanyaan lainnya.... jawabannya adalah "gak capek tuch, kan kalo capek bisa berenti istirahat dan saat melakukan perjalanan kami tidak menarget harus ke suatu tempat; liburan ala tata dan azzam adalah menikmati perjalanan bersama; dan yang tau kondisikan kami sekeluarga, jadi kami pasti menikmati liburan ala kami, trus kalau dibilang hemat banget ya lumayan hemat jika dibandingkan naik pesawat, tapi jika dikalkulasikan dengan biaya lain-lain ya 1112 lah karena akomodasi kita jadi jauh lebih banyak karena perjalanan darat jadi istirahatnya banyak juga....
dan inilah akhir dari perjalanan kami setelah seminggu berada di bogor dan jogja kamipun bergerak menuju Pulau Sumatera.
Perjalanan dimulai dengan pamitan dulu sama sepupu yang lagi kuliah s2 hukum di UGM winanda kusuma, dan anak-anak manggil dia dengan sebutan paman wiwin, selama kurang lebih 30 menit ngobrol tentang tesis dan kehidupannya kamipun berangkat melalui jalur selatan.
Jalur Selatan bagi kami lebih menarik dibanding lewat tol jalur utara, pemandangan lebih indah dan sepanjang perjalanan kami menikmati langit biru dengan awan-awan putih nan cantik, Allahuakbar sungguh indah ciptaanMu ya Allah.....
Kebumen mempunyai keindahan tersendiri bagi kami, melewati kota ini mengingatkan kota kelahiran si mama dan kakak tata yaitu kabupaten Kerinci, jalan ditengah-tengah hamparan sawah kiri kanan jalan pohon-pohon rindang, suasana ini membuat kami rindu dengan kota kecil di ujung Provinsi Jambi...
Touring kami berenti di kota Bandung, disini kami sampai jam 12.30 malam dan menginap di hotel Lingga, hotel yang berkonsep islami dan dekorasi yang unik sich kalau menurutku, cuma agak sedikit tua dan lumayan lah untuk sekedar transit dan langsung berangkat paginya...Bandung bye-bye hanya sekedar lewat dan bobok semalam, paginya sudah bersiap menuju Lampung.
Bandung-Merak lancar terkendali, anak-anak senang menikmati perjalanan alhamdulilah tidak ada drama yang berarti selama perjalanan, kami akhirnya nyebrang ke Bakauheni dan sampai sekitar jam 4.... shalat jamak zduhur dan asar di kapal, kapal penyebrangan kali ini tidak sebagus kami menyebrang dari bakauheni-merak, suasananya kurang terawat, untuk duduk diruangan yang ber ac harus bayar Rp 10.000/orang, dan ruang ekonominya jauh dari kata nyaman, banyak rokok dan organ tunggal yang mengerikan.... Selama penyebrangan ini sang papa mabuk laut, pusing dan mual... duh kasiannya,,,,
Bandar Lampung, kami sampe di hotel sekitar jam 7 malam setelah sebelumnya beli makanan dan tetap dibungkus dan makan di hotel.... huaaaaa perjalanan panjang membuat istirahat menjadi nikmat, malas-malasan sampai siang anak-anak asyik nonton, kami turun sarapan sekitar jam 10an... tata dan azzam nangis pengen berenang, dengan bujukan dan sedikit ketegasan sang papa akhirnya kami check out juga dari Aston hotel Bandar Lampung... Sebelum melanjutkan perjalanan ke Palembang kami sempatkan beli oleh-oleh di Yin-yin, disini saia membeli keripik nangka, keripik pisang dan kerupuk udang yang kalau di Jambi namanya kerupuk kayu api, ehm keripik nangka nya nikmat, keripik pisang enak, nak kerupuk udang dan ikannya kalau menurut saia lebih enak yang di Jambi....
Lampung-Palembang diusahakan siang hari melewati kota ini mengingat keamanan di daerah ini tidak merekomendasikan perjalanan malam hari, berenti sebentar di simpang ke arah tanjung lubuk kampung halaman sang akas (kakek-ayahnya si bapak), disini kami membeli duku dan betul riset yang dilakukan sang bapak kalau duku Jambi jauh lebih nikmat dibanding duku sini, Duku Kumpeh (Jambi) memiliki tekstur yang lebih manis , getah sedikit, dan biji yang kecil terkadang tak berbiji... namun di pasaran orang-orang lebih mengenal duku Palembang, Sampai di Palembang jam 7 malam, sang bapak memutuskan lanjut ke Jambi biar sekalian istirahat di rumah... tradaaaaaaa..... jam 00.30 kami sampai di Jambi dengan selamat alhamdulilah, kondisi anak-anak sehat, nikmatnya rumah setelah lebih seminggu meninggalkan rumah....
nb. fotonya belum sempat ditampilkan...