Tour De Java Februari 2016 (Bagian 4, Jogja)
Kamis subuh 4 Februari kami
meluncur menuju jogja.......
Rabu malam,
sebenarnya kami masih berniat akan mengulang mengunjungi SKI dan membeli
beberapa barang di Bogor, tapi ternyata rencana berubah... kami putuskan
sesudah subuh kami akan langsung berangkat ke jogja.
Jam 5.30 pagi
saat anak-anak masih terlelap tidur, kami langsung saja menyiapkan kasur mobil agar kondisi mereka masih bisa
terlelap saat perjalanan dilakukan... wah..... perjalanan pertama menuju Pulau
Jawa, rasanya itu nikmat sekali.. jalan-jalan bersama suami tercinta dan
anak-anak tersayang, rute yang kami pilih adalah rute yang singkat yaitu lewat
pantai utara melalui tol Cikopo-Palimanan.
Keluar dari kota
Bogor kita akan masuk ke gerbang tol Cimanggis membayar Rp 8.500, dilanjutkan
masuk tol pasar rebo membayar Rp 9.500, kemudian menuju gerbang tol cikopo Rp
18.500, trus gerbang tol plumbon 3 membayar Rp 6000, lanjut ke gerbang tol
Ciperna Utama Rp 5.500, menuju tol Kanci-Pejagan Rp 24.000, perjalanan menuju
tol Cikopo-Paliman Rp 96.000,-
kartu tol palimanan |
Perjalanan
melewati tol yang baru diresmikan ini cukup menyenangkan, pemandangan kiri
kanan adalah sawah dan ladang petani, dari perjalanan yang telah kami lakukan
kesimpulannya adalah lebih menyenangkan perjananan melalui jalur selatan
ketimbang melalui tol (jalur utara) karena sepanjang perjalanan jalur selatan
kita bisa menikmati pemandangan kampung-kampung yang membuat perjalanan menjadi
tidak terasa, kalau melalui tol terasa sekali perjalanan yang jauh karena tidak
ada yang bisa dilihat (maksudnya gak ada kampung-kampung yang bisa kita bahas
saat perjalanan heeee... mak dan bpk hobbi membahas kebiasaan suatu daerah).
pemandangan sepanjang jalan tol |
Rencana kami
akan menginap di wisma mm UGM pun terganggu, saia hanya bisa memesan satu malam saja karena hari Jum’at nya sudah penuh
tidak ada kamar yang kosong.
Menginap di
Wisma MM UGM ini menyenangkan, kamarnya luas dan parkirannya luas jadi rasanya
itu istilahnya homy... tapi karena kesalahan sedetik membuat liburan di jogja
menjadi terganggu.
Asyik nya
menempuh perjalanan bersama orang-orang tersayang, menempuh daerah baru rasanya
semua unik. Saat menempuh daerah Brebes, aku sempat menyuruh sang driver
berhenti sejenak, memandangi hamparan jemuran bawang merah. Rasanya itu masih tidak percaya, daerah yang
sering dilihat di berita dan di tv bisa didatangi, melihat deretan kios-kios
yang menjual telur asin di Brebes pokoknya perjalanan kali ini penumpangnya
sama seperti sang supir gak pake mejem,,,, melek terus.....
Tempat-tempat
yang dikunjungi di Jogja ya hanya seputar UGM dan daerah Malioboro, napak tilas
perjalanan sang papa selama 2,5 bulan di Jogja, melihat kos-kosan nya, tempat
makannya, dan lintasan saat berjalan kaki di daerah kampus.... Makanya pas mama
telpon, udah jalan kemana aja nak? jawabannya belum ada heeee..... emang niatnya
gak untuk piknik sich.. Cuma sekedar liburan melepaskan kejenuhan sang suami
selama dikarantina 2,5 bulan. Bayangkan aja ke Jogja tapi gak ngunjungi
Borobudur, prambanan dan tempat wisata fovorit lainnya... kenapa tidak,
jawabannya adalah menjaga stabilitas para penumpang vvvvvviiipppp kami yang
sangat manja dan lucu.....
Suasana jalan menuju Malioboro saat jam 08.00 pagi |
kakak dan mama |
Pengalaman yang
didapat dari perjalanan ini adalah, booking lah penginapan jauh-jauh hari saat
liburan panjang di daerah Jogja, kalo yang punya kantong tebal sich gak masalah
bisa bayar penginapan dengan rate kamar yang mahal, tapi kalo kami yang ngepas
banget budgetnya, tapi harus nginap di hotel yang berbintang karena bawa
anak-anak yang harus dijaga stabilitas emosi dan kesehatannya, siap2 bookingnya
minimal 2 hari sebelum tanggal nginap. Keuntungan booking online, kita dapat
kamar di hotel yang berbintang tapi harganya miring bisa sampai 50% loh
potongannya dibanding kita langsung bayar dihotel. Lumayan untuk menambah biaya sang emak
shopping.... heeeee...... Kami lebih menikmati booking online di Agoda.com,
traveloka.com dan booking.com..... Sejauh ini alhamdulilah kami belum pernah
bermasalah dengan ketiga situs booking online hotel dan tiket pesawat yang
sering kami gunakan itu. Kami pernah booking di situs yang lain, tapi tidak
begitu memuaskan, karena ternyata kamar yang telah kami pesan itu sudah habis
di hotelnya sehingga kami disarankan untuk tukar hotel dengan rate yang awal
tapi kondisi hotelnya jauh dibawah hotel yang kami booking awal, sehingga kami
memutuskan untuk refund saja, nah permasalahan nya refund itu butuh waktu yang
cukup lama sampai 7-10 hari kerja... Padahal di situsnya masih memajang harga
dan hotel yang sudah tidak ada kamarnya itu.
Ketidak jelasan
penginapan ini cukup menganggu liburan, karena permasalahan penginapan sangat
penting jika kita membawa anak-anak yang usianya dibawah 5 tahun. Kondisi
anak-anak benar-benar harus diperhitungkan untuk melakukan liburan panjang
dengan jalur darat, setelah perjalanan yang lebih dari 5 jam sebelum makan dan
lain-lain kami lebih mendahulukan masuk hotel, membersihkan mereka baju dan
segala hal diganti, membaringkan mereka sejenak di kasur sambil nonton dan
makan cemilan.. barulah 1 jam berikutnya kami keluar hotel dan menikmati kota. Kalau
langsung jalan, anak-anak akan rewel
karena kelelahan dan pusing akibat perjalanan. nah istirahat sejenak membuat
mereka fresh lagi dan bisa mentoleransi aktivitas mak bapaknya, seperti
shopping heeee....
Kamis siang kami
pindah hotel, alhamdulilah kami masih bisa mendapat hotel POP di daerah Sengaji
dengan harga yang lumayan mahal dibanding jika kita booking jauh-jauh hari.
Hikmahnya adalah saia bisa pergi ke Malioboro sendiri karena hotel ini jaraknya
lumayan dekat jika kita naik becak dan posisinya lurus dengan malioboro
sehingga sang suami mempercayakan saia sendiri untuk menikmati me time, yah
namanya juga ibuk-ibuk mental MAP nya kurang sehingga saia tidak begitu
dipercaya oleh suami sendiri jika hotel dan malioboro itu banyak belok
beloknya.... kalo luruskan tinggal nunjuk aja pasti ketemu kata beliau...
Keluar hotel jam
16.30 langsung dapat becak, karena orang baru dan saia masih merasa murah
dengan harga Rp 15.000 gak pake nawar langsung naik aja, pas lagi belanja dan
penjaga tokonya nanya katanya kemahalan, tapi yo wes lah.....
Nikmatnya kalo
sendiri belanja itu, bisa sepuasnya cuci mata dan bebas memilih tanpa ada yang
nungguin.... hasil buruan tetap gak ada buat diriku, kalo jalan-jalan yang
dipikirin itu adalah oleh-oleh. beli
sesangkek besar sendal jepit Jogja untuk teman dan keluarga, beli jam untuk
ponakan-ponakan, beli baju daster untuk ipar-ipar, dan beli baju batik di batik
Adiningrat... kata suami yang bagus itu di Mirota atau suandi atau apalah...
tapi saia gak ketemu jadi masuk ke adiningrat batiknya bagus dan harganya tidak
mahal... biasalah kalo untuk oleh-oleh yang penting barangnya banyak
heeee.... Sesudah puas belanja, belum
puas sich heee karena bawaannya banyak dan berat jadi nelpon kekasih untuk
dijemput, eh rupanya beliau lagi nyuapin anak-anak jadi disuruh naik ojek atau
becak aja.... Ternyata jalan dari malioboro ke hotel POP itu satu arah sehingga
kalau mau ke arah hotel harus mutar jauh, sehingga becak motor mintanya 50.000,
mahal banget... sehingga jalan malioboro itu aku susuri sambil mata celingak
celinguk liat kehidupan malam di malioboro... pas di rel, kereta api jalan
sehingga ruas jalan sepanjang rel
ditutup semua kendaraan termasuk pejalan kaki dan becak kayuh gak bisa
melintas, nah pas nunggu itu ada becak kayuh akhirnya alhamdulilah bisa duduk dan gak perlu
bawa barang-barang yang banyak dan berat itu, hanya Rp 15.000,- walaupun bagi
masyarakat asli Jogja mahal, tapi menurut pendatang seperti aku sudah termasuk
murah daripada harus menenteng bawaan yang berat, dan sang bapak becak itu
ramah banget, merasakan keramahan orang jawa di pulau jawa langsung.
Malioboro jam 8 malam |
menikmati suasana malioboro sendiri |
Sesampai di hotel, aku disambut
oleh para penyejuk dan penyemangat jiwa(heeee), terima kasih suamiku sayang,
anak-anak dalam kondisi yang bersih wangi sudah siap mandi dan siap makan....
bahagianya punya suami yang sayang dengan anak dan istri... (jangan geer ya
papa sayang, tapi ini memang ungkapan tulus dari hatiku.... ting ting
tuing,,,,,)
Beberapa hasil buruan :-) |
oleh-oleh :-) |
adek dan papa sempat foto-fot, kakak ngumpet :-) |
Pelajaran lagi, jangan beli baju
sang suami ini tanpa dicoba langsung, alhasil dari 6 baju yang dibeli Cuma 2
yang pas dibadan beliau... nasib nasib.... akhirnya aku balik lagi ke malioboro
di batik adiningrat, untuk menukar sang baju tersebut, lelah bin repot karena
suasana di malioboro macet.... alhamdulilah baju tersebut berhasil ditukar
walaupun motifnya tidak sesuai dengan yang pertama.
bersambung
perjalanan Jogja-Bandung....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar