Selasa, 15 Maret 2016

Tour De Java Februari 2016 (Bagian 4, Jogja)

Tour  De Java Februari 2016 (Bagian 4, Jogja)

Kamis subuh 4 Februari kami meluncur menuju jogja.......

Rabu malam, sebenarnya kami masih berniat akan mengulang mengunjungi SKI dan membeli beberapa barang di Bogor, tapi ternyata rencana berubah... kami putuskan sesudah subuh kami akan langsung berangkat ke jogja.

Jam 5.30 pagi saat anak-anak masih terlelap tidur, kami langsung saja menyiapkan  kasur mobil agar kondisi mereka masih bisa terlelap saat perjalanan dilakukan... wah..... perjalanan pertama menuju Pulau Jawa, rasanya itu nikmat sekali.. jalan-jalan bersama suami tercinta dan anak-anak tersayang, rute yang kami pilih adalah rute yang singkat yaitu lewat pantai utara melalui tol Cikopo-Palimanan.
Keluar dari kota Bogor kita akan masuk ke gerbang tol Cimanggis membayar Rp 8.500, dilanjutkan masuk tol pasar rebo membayar Rp 9.500, kemudian menuju gerbang tol cikopo Rp 18.500, trus gerbang tol plumbon 3 membayar Rp 6000, lanjut ke gerbang tol Ciperna Utama Rp 5.500, menuju tol Kanci-Pejagan Rp 24.000, perjalanan menuju tol Cikopo-Paliman Rp 96.000,-
kartu tol palimanan

Perjalanan melewati tol yang baru diresmikan ini cukup menyenangkan, pemandangan kiri kanan adalah sawah dan ladang petani, dari perjalanan yang telah kami lakukan kesimpulannya adalah lebih menyenangkan perjananan melalui jalur selatan ketimbang melalui tol (jalur utara) karena sepanjang perjalanan jalur selatan kita bisa menikmati pemandangan kampung-kampung yang membuat perjalanan menjadi tidak terasa, kalau melalui tol terasa sekali perjalanan yang jauh karena tidak ada yang bisa dilihat (maksudnya gak ada kampung-kampung yang bisa kita bahas saat perjalanan heeee... mak dan bpk hobbi membahas kebiasaan suatu daerah).
pemandangan sepanjang jalan tol
Suatu kekhilafan yang terjadi adalah saia lupa untuk memesan penginapan, ternyata senin itu adalah tanggal merah hari imlek dan biasanya kalau hari libur hotel-hotel di kota jogja menjadi sangat mahal...
parkiran wisma MM UGM

Rencana kami akan menginap di wisma mm UGM pun terganggu, saia hanya bisa memesan satu  malam saja karena hari Jum’at nya sudah penuh tidak ada kamar yang kosong.
@kampus UGM

Menginap di Wisma MM UGM ini menyenangkan, kamarnya luas dan parkirannya luas jadi rasanya itu istilahnya homy... tapi karena kesalahan sedetik membuat liburan di jogja menjadi terganggu.
Asyik nya menempuh perjalanan bersama orang-orang tersayang, menempuh daerah baru rasanya semua unik. Saat menempuh daerah Brebes, aku sempat menyuruh sang driver berhenti sejenak, memandangi hamparan jemuran bawang merah.  Rasanya itu masih tidak percaya, daerah yang sering dilihat di berita dan di tv bisa didatangi, melihat deretan kios-kios yang menjual telur asin di Brebes pokoknya perjalanan kali ini penumpangnya sama seperti sang supir gak pake mejem,,,, melek terus.....

Tempat-tempat yang dikunjungi di Jogja ya hanya seputar UGM dan daerah Malioboro, napak tilas perjalanan sang papa selama 2,5 bulan di Jogja, melihat kos-kosan nya, tempat makannya, dan lintasan saat berjalan kaki di daerah kampus.... Makanya pas mama telpon, udah jalan kemana aja nak? jawabannya belum ada heeee..... emang niatnya gak untuk piknik sich.. Cuma sekedar liburan melepaskan kejenuhan sang suami selama dikarantina 2,5 bulan. Bayangkan aja ke Jogja tapi gak ngunjungi Borobudur, prambanan dan tempat wisata fovorit lainnya... kenapa tidak, jawabannya adalah menjaga stabilitas para penumpang vvvvvviiipppp kami yang sangat manja dan lucu.....
Suasana jalan menuju Malioboro saat jam 08.00 pagi


Kamis siang kami makan di Je jamuran, disini aku sempat membeli salak pondoh super, dan ternyata salak pondoh itu enaknya yang kecil-kecil yang super itu terlalu empuk... dan kalo mau beli salak pondoh itu bagusnya disepanjang jalan menuju Gunung Merapi.  di Je jamuran kami memesan sate jamur, jamur crispy, steik jamur, dll.... yang lucunya bang dedy pesan es tape, eh rupanya kalo di jogja es tape itu tape tok dikasih gula trus dituangi air dikasih es... oalahhhh beda dengan persepsi kami yang biasa beli es tape di sumatera dan jawa barat.
kakak dan mama
@Je jamuran, biasa lah kalo papa yang ambil foto sering gak simetris :-(
papa dan adek

Pengalaman yang didapat dari perjalanan ini adalah, booking lah penginapan jauh-jauh hari saat liburan panjang di daerah Jogja, kalo yang punya kantong tebal sich gak masalah bisa bayar penginapan dengan rate kamar yang mahal, tapi kalo kami yang ngepas banget budgetnya, tapi harus nginap di hotel yang berbintang karena bawa anak-anak yang harus dijaga stabilitas emosi dan kesehatannya, siap2 bookingnya minimal 2 hari sebelum tanggal nginap. Keuntungan booking online, kita dapat kamar di hotel yang berbintang tapi harganya miring bisa sampai 50% loh potongannya dibanding kita langsung bayar dihotel.  Lumayan untuk menambah biaya sang emak shopping.... heeeee...... Kami lebih menikmati booking online di Agoda.com, traveloka.com dan booking.com..... Sejauh ini alhamdulilah kami belum pernah bermasalah dengan ketiga situs booking online hotel dan tiket pesawat yang sering kami gunakan itu. Kami pernah booking di situs yang lain, tapi tidak begitu memuaskan, karena ternyata kamar yang telah kami pesan itu sudah habis di hotelnya sehingga kami disarankan untuk tukar hotel dengan rate yang awal tapi kondisi hotelnya jauh dibawah hotel yang kami booking awal, sehingga kami memutuskan untuk refund saja, nah permasalahan nya refund itu butuh waktu yang cukup lama sampai 7-10 hari kerja... Padahal di situsnya masih memajang harga dan hotel yang sudah tidak ada kamarnya itu.

Ketidak jelasan penginapan ini cukup menganggu liburan, karena permasalahan penginapan sangat penting jika kita membawa anak-anak yang usianya dibawah 5 tahun. Kondisi anak-anak benar-benar harus diperhitungkan untuk melakukan liburan panjang dengan jalur darat, setelah perjalanan yang lebih dari 5 jam sebelum makan dan lain-lain kami lebih mendahulukan masuk hotel, membersihkan mereka baju dan segala hal diganti, membaringkan mereka sejenak di kasur sambil nonton dan makan cemilan.. barulah 1 jam berikutnya kami keluar hotel dan menikmati kota. Kalau langsung jalan, anak-anak akan  rewel karena kelelahan dan pusing akibat perjalanan. nah istirahat sejenak membuat mereka fresh lagi dan bisa mentoleransi aktivitas mak bapaknya, seperti shopping heeee....

Kamis siang kami pindah hotel, alhamdulilah kami masih bisa mendapat hotel POP di daerah Sengaji dengan harga yang lumayan mahal dibanding jika kita booking jauh-jauh hari. Hikmahnya adalah saia bisa pergi ke Malioboro sendiri karena hotel ini jaraknya lumayan dekat jika kita naik becak dan posisinya lurus dengan malioboro sehingga sang suami mempercayakan saia sendiri untuk menikmati me time, yah namanya juga ibuk-ibuk mental MAP nya kurang sehingga saia tidak begitu dipercaya oleh suami sendiri jika hotel dan malioboro itu banyak belok beloknya.... kalo luruskan tinggal nunjuk aja pasti ketemu kata beliau...

Keluar hotel jam 16.30 langsung dapat becak, karena orang baru dan saia masih merasa murah dengan harga Rp 15.000 gak pake nawar langsung naik aja, pas lagi belanja dan penjaga tokonya nanya katanya kemahalan, tapi yo wes lah.....
aku diatas becak :-)

Nikmatnya kalo sendiri belanja itu, bisa sepuasnya cuci mata dan bebas memilih tanpa ada yang nungguin.... hasil buruan tetap gak ada buat diriku, kalo jalan-jalan yang dipikirin itu adalah  oleh-oleh. beli sesangkek besar sendal jepit Jogja untuk teman dan keluarga, beli jam untuk ponakan-ponakan, beli baju daster untuk ipar-ipar, dan beli baju batik di batik Adiningrat... kata suami yang bagus itu di Mirota atau suandi atau apalah... tapi saia gak ketemu jadi masuk ke adiningrat batiknya bagus dan harganya tidak mahal... biasalah kalo untuk oleh-oleh yang penting barangnya banyak heeee....  Sesudah puas belanja, belum puas sich heee karena bawaannya banyak dan berat jadi nelpon kekasih untuk dijemput, eh rupanya beliau lagi nyuapin anak-anak jadi disuruh naik ojek atau becak aja.... Ternyata jalan dari malioboro ke hotel POP itu satu arah sehingga kalau mau ke arah hotel harus mutar jauh, sehingga becak motor mintanya 50.000, mahal banget... sehingga jalan malioboro itu aku susuri sambil mata celingak celinguk liat kehidupan malam di malioboro... pas di rel, kereta api jalan sehingga ruas jalan sepanjang rel  ditutup semua kendaraan termasuk pejalan kaki dan becak kayuh gak bisa melintas, nah pas nunggu itu ada becak kayuh  akhirnya alhamdulilah bisa duduk dan gak perlu bawa barang-barang yang banyak dan berat itu, hanya Rp 15.000,- walaupun bagi masyarakat asli Jogja mahal, tapi menurut pendatang seperti aku sudah termasuk murah daripada harus menenteng bawaan yang berat, dan sang bapak becak itu ramah banget, merasakan keramahan orang jawa di pulau jawa langsung.
Malioboro jam 8 malam

menikmati suasana malioboro sendiri

                Sesampai di hotel, aku disambut oleh para penyejuk dan penyemangat jiwa(heeee), terima kasih suamiku sayang, anak-anak dalam kondisi yang bersih wangi sudah siap mandi dan siap makan.... bahagianya punya suami yang sayang dengan anak dan istri... (jangan geer ya papa sayang, tapi ini memang ungkapan tulus dari hatiku.... ting ting tuing,,,,,)
Beberapa hasil buruan :-)

oleh-oleh :-)

adek dan papa sempat foto-fot, kakak ngumpet :-)
                Pelajaran lagi, jangan beli baju sang suami ini tanpa dicoba langsung, alhasil dari 6 baju yang dibeli Cuma 2 yang pas dibadan beliau... nasib nasib.... akhirnya aku balik lagi ke malioboro di batik adiningrat, untuk menukar sang baju tersebut, lelah bin repot karena suasana di malioboro macet.... alhamdulilah baju tersebut berhasil ditukar walaupun motifnya tidak sesuai dengan yang pertama.

bersambung perjalanan Jogja-Bandung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar