Anak-anak akan liburan halfterm, aku sudah mendesain sedemikian rupa rencana liburan murah tapi meriah. Sebagai keluarga mahasiswa yang mengandalkan kiriman beasiswa yang datang pertiga bulan sekali ditambah biaya akomodasi di Reading yang sangat mahal, aku memutuskan liburan disekitaran Berkhsire saja, sehingga bisa menghemat ongkos dan akomodasi.
Cara lain untuk liburan hemat adalah membeli tiket jauh-jauh hari, baik itu tiket train, bus, pesawat bahkan juga hotel. banyak sekali penyedia tiket online yang bisa kita gunakan untuk booking ticket in advance!
19 Oktober 2018 adalah hari terakhir sekolah, kakak tata dan adek azzam senang banget. Karena bagi mereka, libur sekolah itu bisa tidur sepuasnya, nonton sepanjang hari, main sepuasnya, sarapan boleh nggak (ini yang salah kaprah! hehehe anak-anak memang susah makan). Kakak udah nanya-nanya kalau libur kali ini dia pengen banget ke Stonehenge. Kalau adek Azzam mau ke Poundland aja borong mainan (hehehe Poundland adalah salah satu toko yang bisa jadi solusi berhemat).
Sabtu pagi, aku sudah mau bersiap ke town centre karena Finlay teman si adek Aam sewaktu di Reception class akan berulang tahun siangnya. tapi sang Bapak mau pergi ke kampus duluan karena ada alat yang harus dicek pagi-pagi. tanpa ada kecurigaan aku melepas sang Bapak duluan, beliau memilih naik bus aja karena tiketnya bisa aku pakai untuk ke Town. Sepanjang pagi itu seperti biasa, aku beberes, masak, dan kegiatan rumah tangga lainnnya. si Bapak pulang jam 10 pagi trus tanpa ba bi bu ngajak kami pergi sekeluarga, aku bingung karena belum siap-siap dan anak-anak lagi malas pergi karena lagi asyik selimutan malas-malasan sambil nonton tv dan makan walker (keripik kentang).
Kepatuhan kami bertiga dengan si Bapak membuat kami bergerak bersiap-siap untuk berangkat, pas sampai diluar rumah beliau mengeluarkan kunci mobil, ternyata....... si Bapak buat kejutan menyewa mobil diam-diam tanpa sepengetahuan si Emak.
Saya tinggalkan cerita suprise si Bapak yang membuat kami sekeluarga senang dan gembira. Perjalanan dengan menyetir untuk pertama kali bagi kami.
Pelajaran pertama menyetir di UK kita harus benar-benar patuh dan waspada dengan rambu lalu lintas. kosentrasi penuh sangat dibutuhkan, kita tidak bisa menyetir sambil makan cemilan seperti yang biasa dilakukan si Bapak saat menyetir di Indonesia. Kekakuan pertama menyetir adalah 'kesabaran' jika kita berpapasan dengan mobil lain. kalau di Indonesia kita menyetir siapa yang berani dia yang duluan sampe, kalau disini orang terbiasa mengalah dan melambaikan tangan untuk mengucapkan terima kasih kepada pengemudi lain yang memberikan jalan duluan. lampu kedip di Indonesia berarti kita mau duluan, kalau di UK lampu kedip berarti kita mempersilahkan pengemudi lain untuk duluan. Batas kecepatan mengemudi jika kita berada didaerah perumahan batas kecepatan adalah 20 km/jam, di tol hanya 60-70 km/jam , terbiasa dengan kebut-kebutan membuat kita kaku akan keteraturan dijalan raya.
Menyetir di UK hal yang membuat pengemudi bingung adalah adanya rounabout, rounabout ini adalah bundaran pertemuan dari berbagai arah jalan, kebingungan ini membuat kami sering salah mengambil arah dan menyebabkan kami harus memutar ke jalan lain untuk kembali ke arah yang benar. Kunci untuk sukses di roundabout ini adalah lihat apakah jalan yang dilalui di arah jalan keluar pertama, kedua, ketiga atau keempat. hari pertama kami masih bingung dan sering salah mengambil arah. alhamdulilah hari kedua kami sudah bisa terbiasa dengan roundabout.
Rambu lalu lintas sangat jelas dijalan-jalan raya UK, tapi jika ingin menyetir hemat waktu dan jalan yang jelas sebaiknya menggunakan GPS khusus untuk mobil. Kami menggunakan google maps, aplikasi ini membawa kami berputar-putar kesegala arah, karena niatnya untuk jalan-jalan aja kami senang-senang aja, ketika di Salisbury kami dibawa ke daerah pertanian yang sepi kiri-kanan bukit-bukit tempat mengembala kambing dan sapi.
Reading,
Oktober 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar