Ramadhan telah meninggalkan kita, mudah-mudahan Allah SWT mempertemukan kembali kita ke Ramadhan berikutnya, semoga amal ibadah kita diterima dan semakin lebih baik, Aamiin yra..
|
After Eid pray at UoR
|
Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin, the antony's merayakan lebaran pertama di rantau.
|
Suasana open house di rumah pak lexy dan bu lea |
Banyak cerita teman teman yang merayakan lebaran di negeri yang minoritas muslim. beraneka pengalaman yang harus kita ambil hikmah, bahwa beribadah merupakan urusan hati dan tekat jika iman kita sudah kuat inshaaAllah kemudahan akan selalu datang menghampiri kita, Aamiin yra..
|
Suasana shalat ied di lapangan APS dilihat dari flatnya mba erina |
Kejadian demi kejadian di Ramadhan kali ini yang memilukan bagi muslim khususnya di London, dari tuduhan sebagai pembuat keonaran, kebakaran gedung yang mayoritas penghuninya muslim, tabrakan oleh mobil saat sister and brother pulang taraweh. Hal ini membuat aku agak ngeri untuk jalan-jalan jauh, menghindari keramaian, dan gak berani pergi sendiri yang lingkungannya tidak aku kenal. Biasanya, untuk menghilangkan kejenuhan aku biasa eksplorasi daerah-daerah baru, jalan kaki atau naik bus sendiri. Sekarang aku sebatas pergi ke town aja belanja, atau jalan2 disekitaran tempat tinggal yang aku sudah tau bagaimana kondisinya.
|
Rombongan di bus 21 dari rumah mba rini, serasa bus milik sendiri |
Selama 6 bulan di Inggris kami belum pernah merasakan perlakuan yang tidak menyenangkan, dan mudah-mudahan jangan. Bahkan kami merasa toleransi di area tempat tinggal kami sangat baik, karena beraneka ragam agama dan budaya. Dari arab, turki, pakistan, suriah, india, banglades, cina, jepang dan banyak lagi hidup rukun bersama penduduk lokal dan kita tidak merasa asing. Pernah kami naik bus lion no 4 sampai ke wokingham, terasa sekali perbedaan auranya karena disana masih sedikit pendatang.
|
Ladies of Indonesian at Reading, mba rini house |
Merayakan idul fitri di Reading, kami merasakan semaraknya. Di area tempat tinggal saja ada 4 tempat untuk melaksanakan shalat id, mulai dari mesjid Aisha, Palmer park, lapangan Alfred Sutton, dan kampus UoR. Alhamdulilah untuk nikmat Islam disini. Bahkan sekolah kakak saja diberikan libur khusus bagi pupil yang merayakan lebaran, kami dikirim email bahwa bagi muslim tidak perlu izin karena sudah otomatis diberikan libur satu hari untuk merayakan eid mubarak.
Setelah shalat id, jam 1.30 kami sekeluarga berangkat kerumah pak lexy dan buk lea. Keluarga ini setiap tahunnya selalu mengadakan open house dan acara ini ajak kumpul kumpul warna Indonesia yang bermukim di Reading serta kumpul kumpul mahasiswa Indonesia di Reading. Menunya banyak banget, hebat bapak dan ibu bisa menyediakan beraneka rasa dan rupa makanan yang kebanyakan dibuat sendiri. Dan yang terpenting beliau juga menyediakan zona bermain anak-anak sehingga krucils betah dan gak rewel. Azzam dan tata juga udah bawa tas masing masing isinya mainan biar gak bosan nantinya.
Acara dilanjutkan kekediaman mba rini dan pak prayogo, sebelumnya kami pulang dulu biar anak-anak bobok siang dan istirahat. Kalo sudah seger mereka gak rewel, sekalian jemput jaket juga karena pasti pulangnya malam.
Meriahnya acara disini diisi oleh anak anak yang bermain lari-larian dan rebutan balon. Sebelum ke rumah mba rini, kakak tata minta dibelikan mainan, katanya kalo di Indonesia setiap lebaran beli mainan sekarang juga dong ma, masa gak ada yang jual. Hehehe biasanya kan kalo di Indonesia setiap lebaran pastj banyak pedagang yang menggelar dagangan mainan dipinggir jalan jadi anak-anak pasti beli. Mainan yang dibeli pistol bubbles dan petasan kecil.
Kita pulang rombongan dengan keluarga pak Eko, mas aviandi serta pak habiddin. Dari rumah mba rini naik bus 21 yang isinya rombongan kami aja, serasa nyarter bus untuk dipakai sendiri. Pak Eko fams dan pak habiddin berhenti di Morton, dan kami melanjutkan perjalanan dengan bus 17. Ternyata rame juga bus 17 nya, bus no ini salah satu bus yang sibuk dan banyak penumpangnya. Tidak semua bus beroperasi 24 jam, jadi kalau pulangnya larut kita masih bisa sampe di rumah.
Meriahnya lebaran kali ini bukan dari baju baru, karena kami gak beli hehehe. Beda banget kalau di Jambi kita menyempatkan diri belanja baju lebaran, cookies, minuman dan lainnya untuk keluarga dan sanak saudara, kali ini kita tenang dan damai banget. Ramadhannya jarang keluar rumah, gak banyak masak, waktunya bisa dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan ibadah.
semuanya harus dinikmati, banyak yang nanya betah banget ya di luar negeri? Jawaban dari kita ya cukup Alhamdulillah, karena sebaik-baiknya tempat ya pasti dong rumah dekat dengan sanak keluarga. Tinggal di negeri orang kita harus sangat mandiri, gak ada tempat untuk bermanja. Kehidupan yang sedang dijalani harus disyukuri, Walaupun jauh komunikasi dengan orangtua selalu kami lakukan, zaman teknologi canggih sekarang kita bisa telponan, video call jadi kerinduan bisa terobati.
Selamat lebaran happy Eid Mubarak 2017
Reading 25 Juni 2017